INDOPOLITIKA.COM – Myanmar membebaskan lebih dari 600 tahanan kudeta dari penjara pada Rabu (23/3/2021), di tengah kemarahan baru atas tindakan brutal junta terhadap pengunjuk rasa.
Rezim telah melancarkan gelombang kekerasan yang mematikan saat berjuang untuk menekan protes nasional terhadap penggulingan dan penangkapan Suu Kyi Februari lalu.
Penerima Nobel berusia 75 tahun itu dijadwalkan ikut persidangan pada Rabu di ibu kota Myanmar, Naypyidaw, atas tuduhan pidana yang dapat membuatnya dilarang secara permanen dari jabatan politik.
Namun pengacaranya Khin Maung Zaw mengatakan sidang ditunda hingga 1 April karena masalah dengan konferensi video yang disebabkan oleh penutupan internet yang diberlakukan oleh junta.
Di pusat perdagangan Yangon, lebih dari 600 orang yang ditahan karena memprotes kudeta dibebaskan pada Rabu dari penjara Insein.
“Kami membebaskan 360 pria dan 268 wanita dari penjara Insein hari ini,” kata seorang pejabat senior penjara kepada AFP tanpa menyebut nama.
Pengacara Khin Maung Myint, yang berada di penjara Insein untuk sidang dua klien lainnya, mengatakan 16 bus penuh orang meninggalkan penjara pada pukul 10 pagi waktu setempat.
“Mereka dikirim ke kantor polisi terkait untuk kembali ke rumah … Beberapa klien menelepon saya (setelah) memberi tahu saya tentang pembebasan mereka,” katanya kepada AFP. [ind]